Kamis, 23 April 2015

Konsep rumah ramah lingkungan SPA2

Sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal.
Arsitektur hijau mulai tumbuh sejalan dengan kesadaran dari para arsitek dan seluruh umat manusia akan keterbatasan alam dalam menyuplai material yang mulai menipis. Alasan lain digunakannya arsitektur hijau adalah untuk memaksimalkan potensi site. Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga mendukung konsep arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.
Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik).
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep Arsitektur hijau apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi. Oleh karena itu bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya.
Konsep arsitektur hijau pada rumah tinggal
PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE :
1. Hemat energi / Conserving energy :
Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
.
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate :
Mendesain bangunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita dan sumber energi yang ada.
.
3. Minimizing new resources :
Mendesain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumber daya alam yang dapat diperbarui, agar sumber daya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang. Dengan kata lain, penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut.
.
4. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for site :
Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
.
5. Respect for user :
Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
.
6. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan :
Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai dengan kebutuhan bangunan kita.
source: http://surya-dpermana.com/green-architecture-mempunyai-makna-berkelanjutan-ramah-lingkungan-dan-bangunan-dengan-performa-sangat-baik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar