Tiga hal penting dalam surat al Baqarah 183, yaitu :
- Adanya panggilan "Wahai orang-orang yang beriman..."
Panggilan terebut dikhususkan untuk orang-orang yang beriman saja, karena iman kepada Allah adalah dasar dan sekaligus pemicu bagi semua potensi kebaikan dan keistimewaan. - Isi panggilan: "Diwajibkan atas kalian untuk berpuasa..."
Makna puasa bukan hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga menahan diri dari perbuatan yang mudhorat, sia-sia, dan pembicaraan yang kotor. - Tujuan panggilan: "Agar kalian bertaqwa..."
Makna Taqwa: bangkitnya rasa takut kepada Allah dan melaksanakan keta'atan kepada-Nya. Selalu membuat perencanaan sebelum bertindak dan menggunakan pikiran dalam bertindak
Ash-Shaum menurut istilah dalam syariat Islam ialah menahan diri dari segala macam makanan, minuman dan bersenggama dengan wanita, mulai dari terbit fajar sidiq (Subuh) sampai terbenam matahari (Maghrib) dengan niat dan syarat-syarat yang tertentu (sebagaimana terperinci dalam kitab-kitab fiqih).
Orang-orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hati, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah (fisik) dan rohaniah (mental) adalah dua unsur yang baku bagi manusia hidup, yang harus dipelihara dan dikembangkan dengan berbagai latihan, agar dapat dimanfaatkan secara maksimal demi kehidupan yang tentram bahagia lahir bathin di dunia dan di akhirat kelak.
Pada ayat 183 ini Allah SWT mewajibkan puasa kepada semua manusia yang beriman, sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum mereka supaya mereka menjadi orang yang bertakwa. Jadi puasa ini sungguh penting bagi kehidupan orang-orang yang beriman. Kalau kita selidiki macam-macam agama dan kepercayaan pada masa kita sekarang ini, dapat dipastikan bahwa kita akan menjumpai bahwa puasa salah satu ajaran/perilaku yang umum untuk menahan dan mengendalikan hawa nafsu.
Dalam ilmu keduniaan untuk memperoleh apa yang dinamakan “aji kedigdayaan/kesaktian” juga puasa selalu menjadi syariat untuk dilakukan. Kalau diperhatikan pula bahwa perintah berpuasa itu diturunkan pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriyah dimana Nabi Besar Muhammad SAW mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru, maka dapatlah dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia-manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.
Kapan kita mulai puasa??
menurut Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama melalui menterinya, Suryadharma Ali menyatakan belum menentukan awal puasa Ramadhan 1434 H. Menurutnya untuk menentukan awal puasa Kementerian Agama akan dilakukan sidang isbat terlebih dahulu.
"Belum (diputuskan), sidang isbat dulu," kata Suryadharma di Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Suryadharma Ali menuturkan sidang isbat tersebut akan dilakukan pada awal Juli, beberapa hari sebelum dimulainya puasa.
"Sidang isbat Insya Allah tanggal 8 Juli," ujarnya.
yaak jadi yang udah pingin banget puasa tunggu dulu sidang isbat menteri agama dan nunggu hilal yaaa ... :D
INGAT!!! puasa bukan ajang malas-malasan nunggu bedug maghrib tapi juga kita tetap menjalankan rutinitas sehari-hari dengan semangat yaaa GANBATTE!!
Sumber artikel: http://www.mediarobbani.com/2012/07/tiga-hal-penting-dalam-al-baqoroh-183.html#ixzz2Vp40aIYw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar